Saat kecil, Zaura
Anggraeni, ingin menjadi pramugari atau diplomat. Sebab dengan pekerjaan itu,
Zaura bisa keliling dunia. Namun karena tertarik pada giginya sendiri, Zaura
pun memutuskan untuk menjadi dokter gigi.
"Saya tertarik pada kasus saya sendiri," ujar drg Zaura Anggraeni MDS
saat memulai percakapan dengan detikHealth, beberapa waktu lalu.
Kasus gigi yang dimaksud drg Zaura adalah karena dia memiliki rahang yang kecil
namun giginya besar-besar. Gigi besar dan rahang yang kecil itu masing-masing
diturunkan oleh orang tuanya. Akibat kondisi itu, giginya menjadi kurang rapi.
drg Zaura bertekad tidak hanya akan mengobati gigi yang sakit atau rusak,
tetapi juga mencegah agar gigi tidak sakit. Sebagai dokter gigi, dia ingin
memasyarakatkan bahwa ke dokter gigi jangan hanya saat gigi sakit saja. Dia
juga mewanti-wanti agar tidak menyepelekan gigi berlubang lantaran bisa
'menular' ke gigi lainnya jika dibiarkan.
"Sakit gigi itu bisa dialami siapa saja, dari yang sangat kecil sampai
sangat tua. Kerusakan gigi juga bervariasi, dari yang sederhana sampai
rumit," lanjutnya.
Menurutnya, masih banyak orang yang tidak menyelesaikan perawatan giginya.
Maksud drg Zaura, saat giginya sakit pasien datang berobat. Dokter lalu memberi
obat sementara. Namun ketika harus dilakukan tindakan lebih lanjut, pasien
tidak datang lagi.
Mungkinkah ini karena biaya ke dokter gigi mahal? "Biaya itu relatif. Ada
kok layanan yang terjangkau masyarakat luas. Pasien yang tidak kembali ada kok
yang mampu bayar lebih mahal," tuturnya.
Diterangkan dia, sakit gigi tidak memandang umur dan strata ekonomi. Karena itu
upaya menjaga agar gigi tetap sehat harus dilakukan semua orang. Setidaknya
cara yang harus dilakukan adalah menyikat gigi secara teratur, yakni malam hari
sebelum tidur dan pagi hari setelah sarapan.
"Kalau menyikat gigi, semua juga harus terkena. Untuk merawat gigi juga
harus mengurangi makanan yang lengket. Untuk balita,kurangi minum susu dalam
botol sambil tidur," pesan ibu dua anak ini.
Selain itu, kesehatan gigi akan terjaga bila banyak mengasup makanan berserat
seperti buah dan sayur. Jangan lupa gunakan kedua rahang untuk mengunyah,
secara berganti-gantian.
BIODATA
Nama: Zaura Kiswarina Anggraeni
Tempat Tanggal Lahir: Jakarta, 18 Juni 1951
Pendidikan:
FKG-UI (1976)
Doktor di Faculty of Dentistry, University of Adelaide Community and Preventive
Dentistry Adelaide, Australia (1986)
Jabatan:
Ketua Umum Persatuan Dokter Gigi (PDGI) periode 2008-2011 dan 2011-2014
Sumber : detik.com
0 komentar