laboratorium ide, berbagi, menginspirasi..

Silaturahmi Itu Sesederhana Menanyakan Kabar Diakhiri Simbol :) Kreatifitas Terbaik Apa Jadinya Hidup Tanpa Tukang Listrik!! Restorasi Kereta dan Tingkat Kebudayaan Kita Tips: Bagaimana Memiliki Kantor Sendiri

William Kamkwamba - Pemuda Malawi Penakluk Angin




Kesuksesan bukanlah melulu soal mendapatkan kesejahteraan, menghasilkan banyak uang atau sekedar mendapatkan apa yang diinginkan. Terkadang, kesuksesan bagi seseorang adalah ketika ia mampu menghidupi orang lain ketika ia sendiri hidup tidak layak. Atau barangkali ketika harapan sederhana berubah menjadi kenyataan yang menginspirasi.

William Kamkwamba adalah pemuda miskin berumur 25 tahun yang dilahirkan di kawasan gersang di perkampungan Masitala, Wimbe, sekitar 2,5 jam perjalanan ke timur laut dari ibukota Malawi. Ia lahir di Dowa, Malawi, menjadi anak ke dua dari Trywell dan Agnes Kamkwamba dan kakak dari empat orang adik.

William bersekolah di Wimbe Primary School dan lulus hingga kelas 8 dan diterima di sekolah lanjutan Kachokolo Secondary School (setingkat SMA). Pada tahun 2001 terjadi tragedi kelaparan yang sangat parah di Malawi dan keluarga William menunggak $80 uang sekolah sampai pada akhirnya beberapa bulan sebelum kelulusanya ia di drop out (dikeluarkan) dari sekolah.

Mulai umur 14 tahun, mengabaikan nasibnya sebagai orang miskin, William mulai suka meminjam buku dari komunitas peminjaman buku perpustakaan di sekolahnya. Ia meminjam sebuah buku berbahasa inggris untuk kelas 8 berjudul Using Energy dengan sampul depan bergambar kincir angin. Ia memutuskan untuk membangun kincir anginnya sendiri untuk keluarganya agar ia dan keluarganya tidak lagi harus membeli minyak tanah menghidupkan lampu minyak. Minyak tanah adalah harga mahal yang harus dibayar keluarga William untuk keluar dari kegelapan desanya.

Pertamakali, ia membuat prototipe awal menggunakan motor listrik dari radio yang ia miliki lalu ia membuat kincir berdiameter lima meter menggunakan kipas radiator traktor, sepeda rusak, ban lawas dan batang batang pohon karet. Setelah menyambungkan kincir anginnya ke sebuah aki mobil bekas sebagai penyimpanan, William dapat menyalakan empat bola lampu dan juga mengisi baterai Handphone milik tetangganya. Bahkan kincir anginnya dilengkapi dengan stop kontak buatannya sendiri dan sekering yang ia buat menggunakan paku, kawat dan magnet. Kincir angin itu sekarang telah ia tinggikan hingga 12 meter agar dapat menangkap angin yang lebih kuat. Kincir angin yang lain ia bangun untuk memompa air untuk irigasi. Beberapa waktu kemudian ia juga membuat sebuah pemancar radio dari pemutar kaset usang, berharap ia bisa siaran radio dan memutar lagu kesukaanya.


Rumah William Kamkwamba, kincir angin yang telah ia tinggikan
William berdiri di belakang kincir yang ia buat
Proyek serupa yang William kerjakan setelah kincir angin itu antara lain adalah penyediaan air bersih, pencegahan malaria, membuat atap tenaga matahari untuk menerangi enam rumah lainnya termasuk membuatkan sumur pompa menggunakan kincir angin untuk memompanya dan mendirirkan Wimbe United lengkap dengan seragam dan sepatu pertamanya untuk menginisiasi gerakan kincir angin dan tenaga surya yang ia dirikan.

Kincir angin yang ia bangun menarik banyak orang untuk datang dan melihatnya, bahkan berkilo kilo meter dari luar desa. William mulai dibicarakan oleh banyak kalangan, artikel tentang ia dan kincir anginya di muat di media massa dan menjadi topik para blogger. Singkat cerita, banyak dukungan mulai tertuju pada William dan donasi dari banyak tempat mulai berdatangan untuk kincir anginya dan William mendapatkan kesempatan melanjutkan pendidikanya dengan banyak beasiswa dari Akademi akademi di Afrika dan diberi kesempatan belajar di Cambridge University,London, Inggris.

Ide dan prakarsanya mendapat sambutan masyarakat dunia dan sekarang ia menjadi pembicara di ajang Internasional dan banyak penghargaan Internasional yang ia raih, salah satunya 2010 GO Ingenuity Award untuk penemu, dan seniman yang membagi inspirasi mereka lewat komunitas untuk pemuda yang terpinggirkan karena kemiskinan. Kerja kerasnya menginspirasi pemuda pemuda di malawi untuk mengikuti jejaknya membangun sendiri kincir angin mereka.

Beberapa Video William di acara TEDxGlobal berbagi pengalamannya..



Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

0 komentar

 
© mydealism.labs
Balik ke Atas